"Teori Von Thunen = Teori Nilai Lahan → dimana ditentukan oleh biaya transportasi yang dikaitkan dengan jarak dan sifat barang dagangan (khususnya hasil pertanian )"


Johann Heinrich Von Thunen (1783-1850) adalah seorang warga negara Jerman yang merupakan ahli ekonomi pertanian yang mengeluarkan teorinya dalam buku Der Isolirte Staat. Von Thunen mengembangkan teori ini berdasarkan pengamatan di sekitar tempat tinggalnya. Menurutnya pertanian merupakan komoditi yang cukup besar di perkotaan.

Menurut Von Thunen, Tanah yang letaknya paling jauh dari kota memiliki sewa sebesar 0 dan sewa tanah itu meningkat secara linear kearah pusat kota, dimana proporsional dengan biaya angkutan per ton/km. Semua tanah yang memiliki jarak yang sama terhadap kota memiliki harga sewa yang sama (Reksohadiprojo-Karseno, 1985:25). Model Von Thunen mengenai tanah pertanian ini dibuat sebelum era industrialisasi. Dalam teori ini terdapat 7 asumsi yang dikeluarkan oleh Von Thunen dalam uji laboratoriumnya :
  1. Terdapat suatu daerah terpencil yang terdiri atas daerah perkotaan dengan daerah pedalamannya dan merupakan satu-satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yang merupakan komoditi pertanian – isolated stated.
  2. Daerah perkotaan tersebut merupakan daerah penjualan kelebihan produksi daerah pedalaman dan tidak menerima penjualan hasil pertanian dari daerah lain – single market
  3. Daerah pedalaman tidak menjual kelebihan produksinya ke daerah lain kecuali ke daerah perkotaan – single destination
  4. Daerah pedalaman merupakan daerah berciri sama (homogenous) dan cocok untuk tanaman dan peternakan dalam menengah
  5. Daerah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaiakan hasil tanaman dan peternakannya dengan permintaan yang terdapat di daerah perkotaan – maximum oriented
  6. Satu-satunya angkutan yang terdapat pada waktu itu adalah angkutan darat berupa gerobagk yang dihela oleh kuda – one moda transportation
  7. Biaya angkutan ditanggung oleh petani dan besarnya sebanding dengan jarak yang ditempuh. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk segar. – equidistant
Dengan asumsi tersebut, daerah lokasi berbagai jenis pertanian akan berkembang dalam bentuk lingkaran tidak beraturan yang mengelilingi daerah pertanian. 


Diagram Cincin Von Thunen (Model Von Thunen, membandingkan hubungan antara biaya produksi, harga pasar dan biaya transportasi)

Kewajiban petani adalah memaksimalkan keuntungan yang didapat dari harga pasar dikurang biaya transportasi dan biaya produksi. Aktivitas yang paling produktif seperti berkebun dan produksi susu sapi, atau aktivitas yang memiliki biaya transportas tinggi seperti kayu bakar, lokasinya dekat dengan pasar. 
Kondisi tersebut sangat sulit diterapkan pada keadaan yang sebenarnya, tetapi diakui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara sistem transportasi dengan pola penggunaan tanah pertanian regional. Selain itu ada beberapa kelemahan teori Von Thunen yaitu :
  1. Merupakan model keseimbangan yang sifatnya parsial, tidak memuat interelasi antara variabel yang telah di khususkan, perhitungan akan susah dilakukan bila terjadi perubahan di masa mendatang;
  2. Tidak memperhatikan faktor non ekonomis yang mempengaruhi produksi;
  3. Tidak memperhitungkan perbedaan luas perusahaan pertanian atau luas pasaran yang tak menghasilkan ekonomi berskala produksi atau pasaran yang bersangkutan sehingga dapat merusak zona tata guna lahan.
Selain itu, berikut ini merupakan Kelemahan teori Von Thunen yang terletak pada
A. Keterkaitannya pada waktu;
B. Keterkaitannya pada wilayah karena :
  1. Kemajuan di bidang transportasi telah menghemat banyak waktu dan uang (mengurangi resiko busuk komoditi);
  2. Adanya berbagai bentuk pengawetan, memungkinkan pengiriman jarak jauh tanpa resiko busuk;
  3. Negara industri mampu membentuk kelompok produksi sehingga tidak terpengaruh pada kota;
  4. Antara produksi dan konsumsi telah terbentuk usaha bersama menyangkut pemasaran (tidak selalu memanfaatkan jasa kota dalam pemasarannya).

Risalat ke dua Von Thunen (1850) mengemukakan inti dari teori produktivitas distribusi marginal dalam perspektif matematika, sehingga menjadikan Von Thunen sebagai salah satu proto-marginalist penting pada jamannya. 

Sumber:

Bahan Ajar Kuliah Analisis Lokasi dan Pola Ruang
Djojodipuro, Marsudi. 1996. Teori Lokasi. Jakarta: Bumi Aksara

0 comments:

Post a Comment

 
MARS-4EVER © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top